cara perawatan engine management system
Merawatberkala system pelumasan ( engine konvensional dan Efi VVTi ) 3.3. Menerapkan cara perawatan system pendinginan ( engine konvensional dan Efi VVTi ) 4.3. Merawat berkala system pendinginan ( engine konvensional dan Efi VVTi ) 3.4. Menerapkan cara perawatan system bahan bakar bensin konvensional/karburator. 4.4.
EngeniManagement System ( EMS ) akan di bahas sesuai dengan pemetan perawatan berkala system Engine pada bab V1 yaitu ; System Kontrol Injeksi Bensin , Fungsi, tujuan dan cara kerja sistem kontrol injeksi bensin , Identifikasi wiring diagram , diagnosa pada sistem kontrol injeksi bensin , Karena EMS 1 adalah ; Pengantar Sistem Engine , Motor Bakar , Sistem Pelumasan ,Sistem Pendinginan , Sistem Bahan Bakar sudah dibahas dalam bab atau materi sebelum di buku ini juga.
46.2 Melakukan perawatan berkala engine management system. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja.
Menerapkancara perawatan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin injeksi (Electronic Fuel Injection/EFI) Menerapkan cara perawatan Engine Management System (EMS) Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line
Fungsiengine management system adalah sebuah sistem pada kendaraan yang mengatur secara luas agar operasional mesin bisa tetap bekerja secara optimal setiap saat melalui pengaturan elemen mesin seperti sensor, actuator, controller, dan lain sebagainya. Sistem pengaturan mesin melibatkan pengaturan bahan bakar, air intake, dan juga waktu pengapian, agar diperoleh momen dan tenaga sesuai spesifikasi.
Rencontre Gratuit Pour Les Hommes Et Femmes. Engine Management System EMS - Engine management system EMS adalah salah satu bagian penting dari mesin EFI. Engine management system adalah sistem pengaturan engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine melalui electronic control unit ECU sehingga engine atau mesin dalam kondisi serta perfoma terbaik. Pada engine management system terdiri dari tiga komponen utama yaitu sensor, electronic control unit atau ECU, dan actuator. Komponen engine management system tersebut memiliki fungsi dan peranan masing-masing. Sensor memiliki fungsi sebagai input yang memberitahu kondisi atau keadaan mesin. ECU merupakan pemroses yang mengolah inputan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Actuator memiliki fungsi sebagai output. Pada engine management system EMS sensor akan mengambil berbagai data atau kondisi mesin, data ini kemudian akan diterus ke ECU untuk dilakukan pemrosesan atau pengolahan. Hasil olahan dari ECU akan dialirkan menuju ke actuator untuk mengatur kerja mesin. Kinerja sistem-sistem pada mesin akan disesuaikan dengan berbagai kondisi yang ada pada mesin. Lalu apa sih sebenarnya engine management system EMS itu? Apa saja fungsi engine management system EMS? Bagaimana cara kerja engine management system EMS? Semua akan di bahas pada artikel berikut ini. Fungsi Engine Management System EMS Fungsi engine management system adalah sebuah sistem pada kendaraan yang mengatur secara luas agar operasional mesin bisa tetap bekerja secara optimal setiap saat melalui pengaturan elemen mesin seperti sensor, actuator, controller, dan lain sebagainya. Sistem pengaturan mesin melibatkan pengaturan bahan bakar, air intake, dan juga waktu pengapian, agar diperoleh momen dan tenaga sesuai spesifikasi. Pembukaan pada throttle valve dapat dilakukan secara manual dengan sistem koneksi mekanis, yang kemudian mengatur rasio udara atau bahan bakar ke dalam mesin, selanjutnya campuran udara atau bahan bakar yang masuk itu akan menentukan tenaga dan momen yang dihasilkah oleh mesin. Sistem konfigurasi kontrol secara mekanis dapat dikatakan sangat rumit, susah dalam pembuatan, dan sulit untuk mendapatkan hasil yang optimal dan efisien, sehingga mengakibatkan emisi buangnya tidak bisa mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Sistem pengontrolan secara elektroni untuk sistem injeksi bahan bakar Bosch’s, D-Jetronic, dan L-Jetronic sudah diperkenalkan untuk menggantikan sistem konvesional karburator atau injeksi mekanis. Sistem kontrol elektronik akan menyebabkan pengendalian lebiha akurat dan tahan lama, serta mempunyai beberapa kelebihan lain seperti mengurangi polusi lingkungan karena emisinya lebih baik, hemat bahan bakar, stabilitas dan kontrol sistem juga lebih baik. Perkembangan teknologi elektronika yang sangat pesat, termasuk di dalamnya semi conductor dan komputer sejak tahun 1970 juga berperan dalam meningkatkan tingkat kestabilan kendaraan dan harganya juga sudah semakin terjangkau. Sistem Kontrol Pada Engine Management System Ada beberapa sistem kontrol pada engine management system yaitu sistem kontrol bahan bakar, sistem kontrol induksi udara, dan sistem kontrol pengapian. Berikut pembahasan satu persatu mengenai sistem kontrol pada engine management system 1. Sistem Kontrol Bahan Bakar Sistem kontrol bahan bakar merupakan salah satu bagian dari engine management system yang memiliki fungsi atau tujuan untuk memberikan bahan bakar sesuai dengan kebutuhan mesin sehingga daya mesin yang optimal, emisi gas buang yang seminimal mungkin, efisiensi penggunaan bahan bakar, pengendaraan yang optimal di setiap kondisi mesin, mencegah penguapan bahan bakar. Selain itu sistem kontrol bahan bakar juga berfungsi untuk mengevaluasi kinerja dari berbagai komponen pada sistem bahan bakar serta kerusakan-kerusakan yang terjadi pada sistem bahan bakar. Sistem kontrol yang dilakukan secara elektronik ini terdiri dari beberapa komponen yang saling berkesinambungan untuk mengontrol bahan bakar pada kendaraan. Sistem kontrol elektronik bahan bakar terdiri dari sensor yang memiliki fungsi untuk mendeteksi dan memantau kinerja mesin. Kemudian data-data ini dikirimkan ke sistem pengolah atau yang lebih dikenal dengan ECU untuk dibandingkan dengan standar yang ada di memory dengan akurat. Selanjutnya hasil dikirimkan untuk mengelola aktuator. Proses pembakaran pada motor bensin memerlukan takaran campuran udara dan bahan bakar agar bisa menghasilkan pembakaran yang maksimal. Campuran yang dikenal sebagai perbandingan udara dan bahan bakar mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap hasil pembakaran. Campuran ini harus berada pada daerah perbandingan yang sesuai yaitu sejumlah 14,7 kg udara membutuhkan udara sejumlah 1 kg bensin. Dalam bentuk volumetrik, liter udara berbanding 1 liter bensin pada tekanan satu atmosfir. Pada perbandingan ini akan dihasilkan tenaga hasil pembakaran yang maksimal dan emisi gas buang yang rendah. Selanjutnya perbandingan 14,7 1 ini dikenal dengan perbandingan Stoichiometric. Perbandingan stoichiometric lebih dikenal dengan istilah faktor lamda λ. Lamda ini merupakan perbandingan jumlah udara yang dipakai dengan jumlah udara secara teoritis. Pada engine yang menggunakan system konvensional misal karburator, perbandingan ideal sangat susah tercapai. Dengan teknologi control elektronik, rata-rata perbandingan campuran udara dan bakar tetap dipertahankan pada kodisi kurang lebih 1% dari perbandingan stoichiometric. Oleh karena itu untuk sistem kontrol elektronik menggunakan perbandingan stoichiometric sebagai pertimbangan untuk campuran bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan mesin. Pada proses penginjeksian bahan bakar terdapat tiga hal yang harus dilakukan oleh sistem pengontrolan yaitu kuantitas bahan bakar, mode injeksi, dan fuel cut. Perhitungan kuantitas dilaksanakan atas pertimbangan kondisi kerja mesin yaitu pada saat bekerja normal atau pada saat starter. Electronic Control unit mangkalkulasikan waktu pembukaan bagi injector agar sesuai dengan perbandingan stoichiometric dan kebutuhan mesin pada saat itu. Disamping itu juga diperhitungkan mode injeksi yang sedang dilaksanakan. Adapun mode injeksi dapat digolongkan menjadi tiga bagian yaitu mode simultan atauserempak, group atau kelompok, dan sequential. Sementara untuk jumlah bahan bakar ditentukan oleh lamanya proses penginjeksian. Untuk fuel cut diatur bersamaan dengan perhitungan durasi penginjeksian. Durasi penginjeksian diatur oleh beberapa komponen engine management system berikut Throttle position sensor switch berfungsi untuk memberikan sinyal posisi pembukaan throotle sehingga ECU dapat menghitung akselerasi, fuel cut, deselerasi dll. Mass air flow sensor memiliki fungsi untuk memberikan informasi jumlah udara yang masuk ke intake manifold Water temperature sensor berfungsi untuk memberikan informasi temperature air pendingin agar ECU dapat mengkalkulasi durasi injeksi seperti saat engine dingin, koreksi durasi saat start dan lain sebagainya. Cam shaft Position sensor berfungsi untuk memberikan informasi posisi putaran cam shaft/crankshaft sehingga ECU dapat mengkalkulasi dimulainya saat penginjeksian, mode injeksi dll. Speed sensor berfungsi untuk memberikan data kecepatan kendaraan agar ECU tidak melakukan fuel cut apabila kendaraan bergerak dengan kecepatan ± 8 km/jam atau kurang. Switch posisi netral berfungsi untuk memberikan informasi posisi netral agar dapat diperhitungkan fuel cut Ignition Switch berfungsi untuk mendeteksi saat start sehingga ECU dapat melakukan penambahan durasi injeksi saat start Bateray memberikan informasi tegangan baterai agar dapat mengkompensasi tegangan baterai Oksigen sensor berfungsi sebagai informasi atau umpan balik tentang hasil pembakaran sehingga ECU dapat memperhitungkan campuran stoichiometric 2. Kontrol Sistem Induksi Udara Perkembangan kontrol sistem induksi udara semakin pesat yang mana dahulu hanya untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke intake manifold sampai sekarang yang berfungsi juga untuk pengaturan kontrol putaran idle dan putaran tinggi. Hal ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi volumetrik dari kendaraan. Sistem induksi udara adalah untuk filter meter, dan mengukur asupan udara ke intake manifold. Udara mengalir ke mesin membuka bypass throttle. Air valve mengirimkan udara secukupnya keintake. Udara disaring oleh saringan udara masuk ke dalam intake manifold dalam berbagai volume. Jumlah udara yang masuk ke mesin adalah fungsi dari pembukaan throttle valve sudut dan putaran mesin. Udara bersih dari saringan udara air cleaner akan dialirkan menuju mass air flow melalui measuring plate. Banyak sedikitnya udara yang mengalir tergantung dari besar pembukaan yang dikontrol oleh intake chamber. Sementara itu besarnya udara yang masuk ke intake chamber ditentukan oleh lebarnya katup throttle terbuka. Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian keruang bakar combustion chamber. Jumlah udara yang masuk dideteksi oleh mass air flow L-EFI atau dengan tekanan udara manifold absolute pressure sensor D-EFI. Terdapat beberapa sensor dan komponen pada kontrol sistem induksi udara. Berikut merupakan beberapa sensor dan komponen engine management system yang mengatur proses pemasukan udara atau induksi udara Air cleaner yang memiliki fungsi untuk menyaring udara yang masuk throtle body agar menjadi bersih. Throtle body memiliki beberapa fungsi yaitu untuk mengontrol jumlah induksi udara, sensor pembukaan katup throtle dan bypass saat mesin idle. Throtle valve memiliki fungsi untuk membuka dan menutup aluran induksi udara. Idle air control IAC berfungsi untuk merubah jumlah udara yang masuk ketika mesin dalam kondisi dingin. Intake manifold merupakan tempat untuk menampung udara dan sebagai saluran masuk udara ke ruang bakar. Mass air flow atau MAF berfungsi untuk massa aliran udara yang masuk kedalam intake manifold. Intake air temperatur atau IAT berfungsi untuk mengukur temperatur udara yang masuk ke intake manifold. Engine coolant temperatur atau ECT berfungsi untuk mengukur temperatur air pendingin. Prinsip kerja dari sistem induksi udara adalah udara disaring oleh saringan udara masuk ke dalam intake manifold dalam berbagai volume. Dimana Udara bersih dari saringan udara air cleaner masuk ke mass air flow dengan membuka plat pengukur measuring plate, besarnya plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air chamber. Besarnya udara yang masuk ke intake chamber ditentukan oleh lebarnya katup throttle terbuka. Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian ke ruang bakar combustion chamber bila mesin dalam keadaan dingin, air valve mengalirkan udara langsung ke intake chamber dengan mem-bypass throttle, jumlah udara yang masuk dideteksi oleh mass air flow L-EFI. Aliran udara masuk ke intake manifold kemudian ke ruang bakar combustion chamber bila mesin dalam keadaan dingin, air valve mengalirkan udara langsung ke intake chamber untuk menambah putaran sampai fast idle. 3. Kontrol Sistem Pengapian Kontrol sistem pengapian merupakan salah satu sistem kontrol pada engine manaegement system atau EMS yang bertujuan untuk dapat memberikan sistem pengapian yang optimal hingga dapat tercapai torsi atau tenaga yang optimal, irit bahan bakar, pengendalian yang baik, serta meminimalisir terjadinnya knocking. Untuk mengatur timing pengapian mengacu pada beban dan putaran yang ada pada memory ECU. Durasi mengalirnya arus ke ignition coil mempengaruhi kualitas tegangan tinggi yang dihasilkan. Oleh karena itu sistem pengapian membutuhkan pengontrolan waktu dan besarnya arus yang mengalir. Pada jenis terbaru dari Engine Management Sistem adalah dengan mengintefrasikan fungsi amplifikasi kedalam control unit sehingga banyak jenis system pengapian sekarang yang dapat kita tenui tanpa menggunakan modul pengapian atau power transistor. Power transistor berfungsi untuk mengganti kontak platina yang masih bekerja secara mekanik. Kerjanya system pengapian adalah dengan cara memberi arus ntuk memaksimalkan pengapian pada masing-masing silinder, pemicu kepada modul pengapian sehingga modul akan memberi kesempatan bagi rangkaian primer ignition coil untuk membentuk rangkaian tertutup dan menghasilkan induksi. Dengan demikian prinsip kerja system pengapian ini hampir sama dengan system konvensional, dengan perbedaan waktu pembentukan medan magnet pada coil dikontrol oleh ECU. Untuk menghasilkan sistem pengapian yang maksimal maka, beberapa kendaraan sudah menggunakan sistem pengapian langsung atau direct ignition. Pada pengapian langsung menggunakan satu koil satu silinder sehingga pengapian yang dihasilkan lebih maksimal. Kontrol sinyal yang digunakan pada sistem pengapian terbagi menjadi beberapa komponen. Berikut merupakan komponen engine management system Camshaft position sensor berfungsi untuk menentukan saat pengapian. Throtle position sensor berfungsi untuk menentukan saat pengapian pada waktu idle atau deselerasi. Water temperatur sensor berfungsi untuk menambah kemampuan start dan agar temperatur kerja cepat tercapai. Mass air flow berfungsi untuk menentukan durasi penginjeksian agar diperoleh pengapian yang optimal. Knock sensor berfungsi untuk memonitor terjadinya engine knocking. Batteray berfungsi untuk mempertahankan durasi pengaliran arus ke ignition coil selama bekerja. Vehicle speed sensor berfungsi untuk menentukan timing pengapian saat warm up, akselerasi, dan deselerasi. Ignition Switch berfungsi untuk menentukan sistem pengapian bekerja normal atau tidak. Diatas merupakan pembahasan mengenai engine management system EMS. Pembahasan baik dalam hal fungsi engine management system EMS, komponen engine management system atau EMS, prinsip kerja sistem kontrol pada engine management system EMS.
1. Komponen yang menjaga tekanan bahan bakar yang ada dalam delivery pipe yang akan di injeksikan oleh injektor adalah . . . .A. Fuel Pump D. InjectorB. Fuel Filter E. Throttle Position SensorC. Pressure Regulator2. Pada kendaraan yang mengalami gannguan putaran idle, dimana mesin akan mati kecuali Throttle tetap dibuka, maka penyebabnya adalah dari . . . .A. Kebocoran pada gasket Throttle body D. TPS TersumbatB. Selang udara MAP Sensor tersumbat E. ISC Valve tersumbatC. Kebocoran pada gasket intake manifold3. Gambar dibawah ini menunjukan pekerjaan pemeriksaan . . . .A. Tahanan Air Flow MeterB. Tahanan MAP SensorC. Tahanan IAT SensorD. Tahanan TPSE. Tahanan Injector 4. Tekanan bahan bakar di dalam commonrail dimonitor oleh ECU melalui Fuel Pressure Sensor yang terpasang pada . . . .A. Supply Pump D. Fuel RailB. Injector E. Turbo ChargerC. Electronic Diesel Unit5. Penambahan kuantitas injeksi bahan bakar Engine Management System adalah dengan cara . . . .A. Menambah tekanan bahan bakar B. Menambah durasi pembukaan injektor C. Menambah saluran bahan bakarD. Memajukan timing lubang injektor6. Pernyataan berikut yang benar pada injeksi sistem Commonrail dan sistem injeksi pada mesin bensin adalah . . . .A. Injektor terhubung dengan commonrail B. Commonrail mengatur jumlah bahan bakar sajaC. Timing injeksi motor bensin berubah sesuai timing pengapianD. Pada sistem bensin tidak memerlukan fuel railE. Tekanan bahan bakar pada commonrail rendah7. Pompa tekanan tinggisupply pump pada sistem common rail digerakkan melalui mekanisme . . . .A. Mekanisme crankshaft D. Automatic timerB. Electric control E. Electronic diesel injektorC. Mekanisme camshaft8. Pada mesin bensin dengan sistem EFI, yang berfungsi mengatur putaran stasioneridle adalah . . . .A. IAT sensor D. MAP sensorB. TPS sensor E. ESAC. ISC9. Apabila terdapat udara pada jalur bahan bakar pada jenis commonrail, maka yang perlu dilakukan adalah . . . .A. Bleeding tekanan tinggi saja B. Memutar meng-on-kankunci kontak beberapa kaliC. Bleeding tekanan rendah sajaD. Overhoul sistem bahan bakarE. Melepas soket injektor10. Perbedaan sistem GDIGasoline Direct Injection, dibandingkan sistem bahan bakar yang lain diantaranya adalah . . . .A. Tekanan penginjeksian lebih rendahB. Tekanan fuel pump lebih rendahC. Konsumsi bahan bakar lebih efisien dan tenaga besarD. Permukaan kepala piston flatE. Pada saat intake strokelangkah pemasukan yang dihisap hanya udaraKUNCI JAWABAN1. C2. E3. A4. D5. B6. A7. A8. C9. B10. C
0% found this document useful 0 votes203 views25 pagesDescriptionMenerapkan cara perawatan engine management systemOriginal © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes203 views25 pagesPerawatan Dan Perbaikan Engine Management System Dan Motor Listrik C3 Kelas XIOriginal Title to Page You are on page 1of 25 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 14 to 23 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
SILABUS MATA PELAJARAN Nama Sekolah SMK MUHAMMADIYAH PAKEM Permukaan Keahlian TEKNOLOGI DAN REKAYASA Kompetensi Keahlian TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF Mata Pelajaran Perawatan MESIN KENDARAAN RINGAN Durasi Waktu 594 JP 45 Menit Portal-3 Pengetahuan Menerapkan, m enerapkan , menganalisis, dan mengevaluasi akan halnya embaran berwujud, konseptual, operasional dasar , dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik Alat angkut Ringan Otomotif plong tingkat teknis, spesifik, detil, dan kegandrungan, berkenaan dengan guna-guna amanat, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks ekspansi potensi diri misal adegan dari batih, sekolah, dunia kerja, pemukim umum nasional, regional, dan dunia semesta. Capuk-4 Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan organ, deklarasi, dan prosedur kerja nan jamak dilakukan serta mengamankan penyakit sesuai dengan bidang kerja Teknik Kendaraan Ringan Otomotif . Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan dur dan total yang ternilai sesuai dengan barometer kompetensi kerja . Menunjukkan keterampilan menalar, menempa, dan menyaji secara efektif, kreatif , rani, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam antap mujarad terkait dengan peluasan terbit nan dipelajarinya di sekolah, serta berkecukupan melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan sedarun. Menunjukkan kegesitan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan , gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam mati konkret terkait dengan pengembangan berpangkal yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Anak kunci Alokasi Hari JP Kegiatan Pembelajaran Penilaian 1 2 3 4 5 6 Menerapkan kaidah proteksi sistem utama Engine dan mekanisme katup engine konvensional & Efi VVTi Merawat ajek sistem utama Engine dan mekanisme katup engine normal dan Efi VVTi Menjelaskan kekuatan perawatan sistem engine dan mekanisme katup engine konvensional dan Efi VVTi Menentukan cara preservasi sistem engine dan mekanisme katup engine konvensional dan Efi VVTi Melakukan perawatan sistem terdepan engine dan mekanisme katup engine biasa dan Efi VVTi Mengontrol hasil proteksi sistem engine dan mekanisme katup engine konvensional dan Efi VVTi Prosedur dan teknik pemeriksaan gangguan sistem utama engine dan mekanisme katup engine konvensional dan Efi VVTi Teknik penjagaan Komponen system terdepan engine dan mekanisme katup engine resmi dan Efi VVTi Prosedur tes hasil perlindungan system utama engine dan mekanisme injap engine konvensional dan Efi VVTi 16 Mengamati kerjakan mengidentifikasi dan memformulasikan keburukan tentang sistem en g ine dan mekanisme angkup-angkup engine legal dan Efi VVTi Mengumpulkan data tentang masing-masing awat an sistem en g ine dan mekanisme katup engine lazim dan Efi VVTi Mengolah data akan halnya saban awat an sistem en g ine dan mekanisme klep engine konvensional dan Efi VVTi Mengomunikasikan tentang per awat an sistem en g ine dan mekanisme katup engine protokoler dan Efi VVTi Pengetahuan Tes Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Menerapkan cara perawatan sistem pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi Merawat berkala sistem pelumasan engine seremonial dan Efi VVTi Menjelaskan fungsi penjagaan sistem pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi Menentukan cara konservasi sistem pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi Mengerjakan perawatan periodik sistem pelumasan engine sah dan Efi VVTi Mengontrol hasil konservasi ajek sistem pelumasan engine lazim dan Efi VVTi Prosedur dan teknik sensor gangguan sistem pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi Teknik perawatan Komponen system pelumasan engine baku dan Efi VVTi Prosedur pemeriksaan ulang hasil perawatan system pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi 16 Mengamati cak bagi mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang penjagaan sistem pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi Mengumpulkan data tentang per awat an sistem pelumasan engine konvensional dan Efi VVTi Mengolah data tentang per awat an sistem pelumasan engine protokoler dan Efi VVTi Mengomunikasikan mengenai per awat an sistem pelumasan engine lumrah dan Efi VVTi Pengetahuan Validasi Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Menerapkan prinsip perlindungan sistem pendinginan engine konvensional dan Efi VVTi Merawat berkala sistem pendinginan engine konvensional dan Efi VVTi Menjelaskan keefektifan perawatan sistem pendinginan engine konvensional dan Efi VVTi Menentukan cara perawatan sistem sistem pendinginan engine normal dan Efi VVTi Melakukan perawatan sistem sistem pendinginan engine konvensional dan Efi VVTi Mengontrol hasil pemeliharaan sistem pendinginan engine konvensional dan Efi VVTi Prosedur dan teknik pemeriksaan gangguan sistem pendinginan engine halal dan Efi VVTi Teknik perlindungan Komponen system pendinginan engine konvensional dan Efi VVTi Prosedur pemeriksaan ulang hasil perawatan system pendinginan engine halal dan Efi VVTi 16 Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan kelainan tentang perawatan sistem pendinginan engine lumrah dan Efi VVTi Mengumpulkan data tentang per awat an sistem pendinginan engine sahih dan Efi VVTi Mengolah data adapun pe rawat an sistem pendinginan engine lumrah dan Efi VVTi Mengomunikasikan adapun per awat an sistem pendinginan engine biasa dan Efi VVTi Pengetahuan Tes Tertulis Kesigapan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Menerapkan mandu penjagaan sistem sasaran bakar bensin baku/ karburator Merawat ajek sistem alamat bakar petrol konvensional/ karburator Menjelaskan fungsi perawatan sistem target bakar bensin normal/ karburator Menentukan pendirian perawatan sistem bahan bakar petrol absah/karburator Melakukan perawatan sistem bahan bakar gasolin protokoler/ karburator Mengontrol hasil perawatan sistem incaran bakar bensin seremonial/ karburator Prosedur dan teknik pemeriksaan gangguan sistem korban bakar petrol konvensional / karburatir Teknik perawatan Suku cadang system alamat bakarbbensin konvensional/karburator Prosedur pemeriksaan ulang hasil perawatan system bahanbakar bensin konvensional/karburator 16 Mengkritik utk meng identifikasi & merumuskan masalah fungsi penjagaan SBBMB sahih Mengumpulkan data adapun perawatan sistem target bakar petrol sah/ karburator Ki menggarap data tentang perlindungan sistem objek bakar bensin legal/ karburator Mengomunikasikan akan halnya preservasi sistem bahan bakar bensin kon vensional/karburator Informasi Tes Tercantum Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Menerapkan prinsip perawatan sistem incaran bakar bensin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI Merawat berkala sistem bahan bakar gasolin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI Menjelaskan maslahat penjagaan sistem objek bakar bensin ki bentakan Electronic Fuel Injection/EFI Menentukan cara pelestarian sistem sasaran bakar bensin semprot Electronic Fuel Injection/EFI Melakukan pelestarian berkala sistem bahan bensin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI Mengontrol hasil penjagaan periodik sistem bahan bakar bensin ki bentakan Electronic Fuel Injection/EFI Prosedur dan teknik penapisan bisikan sistem bahan bakar petrol injeksi elektronic Fuel Injection/EFI Teknik pelestarian Onderdil sistem target bakar petrol injeksi elektronic Fuel Injection/EFI Prosedur pengecekan hasil proteksi sistem bahan bakar bensin injeksi elektronic Fuel Injection/EFI 16 Mencaci bagi mengidentifikasi dan merumuskan ki kesulitan adapun konservasi sistem bahan bakar gasolin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI Mengumpulkan data tentang penjagaan sistem objek bakar bensin ki bentakan Electronic Fuel Injection/EFI Mengolah data tentang per awatan sistem bahan bakar minyak bumi suntikan Electronic Fuel Injection/EFI Mengomunikasikan mengenai perawatan sistem incaran bakar bensin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI Pengetahuan Validasi Tertulis Keterampilan Penilaian Muncul Kerja Observasi Menerapkan cara Perlindungan Engine Management System EMS Merawat periodik Engine Management System EMS Menjelaskan cara Penjagaan Engine Management System EMS Menntukan mandu Penjagaan Engine Management System EMS Melakuakan peraw a tan berkala Engine Management System EMS 4. 8 .2 Mengontrol Hasil perlindungan berkala Engine Management System EMS Prosedur dan teknik pemeriksaan bujukan Engine Management System EMS Teknik konservasi Komponen Engine Management System EMS Prosedur pemeriksaan ulang hasil perawatan sistem Engine Management System EMS 16 Menuduh bagi mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang cara perawatan Engine Management System EMS Mengumpulan data tentang prinsip preservasi Engine Management System EMS Mengolah data akan halnya hasil perawatan periodik Engine Management System EMS Mengomunikasikan tentang hasil pelestarian Engine Management System EMS Mualamat Tes Teragendakan Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Menerapkan mandu pemeliharaan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Merawat berkala system bahan bakar diesel pompa suntikan In-Line Menjelaskan pendirian perawatan sistem korban bakar diesel pompa injeksi In-Line Menentukan cara perawata n sistem bahan bakar diesel pompa semprot In-Line Mengerjakan perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Mengontrol hasil penjagaan ystem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Prosedur dan teknik pemeriksaan rayuan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Teknik perawatan Komponen sistem target bakar diesel pompa injeksi In-Line Prosedur pengecekan hasil restorasi sistem incaran bakar diesel pompa injeksi In-Line 16 Mengkritik untuk mengenali dan merumuskan masalah mengenai cara preservasi sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Mengumpulkan data tentang cara penjagaan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Mengolah data tentang per awatan sistem korban bakar diesel pompa injeksi In-Line Mengomunikasikan tentang perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Pengetahuan Validasi Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi 3. 8. Menerapkan prinsip perawatan sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary 4. 8. Merawat periodik sistem bahan bakar diesel pompa suntikan Rotary 3. 8 .1 Menjelaskan pendirian konservasi sistem bahan bakar diesel pompa Rotary 3. 8 .2 Menentukan cara penjagaan sistem incaran bakar diesel pompa injeksi Rotary 4. 8 .1 Melakukan perawatan sistem bahan bakar diesel pompa Rotary 4. 8 .2 Mengontrol hasil perawatan ystem objek bakar diesel pompa Rotary Prosedur dan teknik pemeriksaan gangguan sistem objek bakar diesel pompa rotary Teknik perawatan Komponen sistem bahan bakar diesel pompa rotary Prosedur pengecekan hasil perbaikan sistem bahan bakar diesel pompa rotary 16 Mencerca cak bagi mengenali dan merumuskan komplikasi tentang cara perlindungan system bahan bakar diesel pompa rotary Mengumpulan data tentang cara perawatan system bahan bakar diesel pompa rotary Mengolah data akan halnya hasil perawatan berkala system bahan bakar diesel pompa rotary Mengomunikasikan akan halnya hasil proteksi system bahn bkr diesel pomp rotary Pengetahuan Tes Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi . Menerapkan cara pemeliharaan sistem bahan bakar diesel Common Rail . Merawat periodik sistem bahan bakar diesel Common Rail Menjelaskan cara konservasi sistem target bakar diesel Common Rail Menentukan cara pelestarian sistem objek bakar diesel Common Rail Melakukan perawatan berkala berkalasistem bahan bakar diesel Common Rail Mengontrol hasil perawatan ajek sistem bahan bakar diesel Common Rail Prosedur dan teknik pemeriksaan gangguan sistem mangsa bakar diesel common rail Teknik perawatan Komponen sistem bahan bakar diesel common rail Prosedur testimoni hasil perbaikan sistem bahan bakar diesel common rail 16 Mengamati cak bagi mengidentifikasi dan mengekspresikan penyakit adapun cara proteksi sistem korban bakar diesel common rail Mengumpulkan data tentang prinsip perawatan sistem bahan bakar diesel common rail Ki menggarap data akan halnya hasil per awatan sistem bahan bakar diesel common rail Mengomunikasikan tentang hasil konservasi sistem objek bakar diesel common rail Pengetahuan Tes Tertera Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi . Mengevaluasi hasil proteksi berkala Mesin Kendaraan Ringan Berbuat pemeriksaan hasil perawatan periodik mesin kendaraan Mengklarifikasi fungsi konservasi periodik mesin kendaraan ringan 0 .2 Mengekspresikan hasil perawatan berkala mesin wahana ringan 0 .1 Menilai hasil pemeriksaan pelestarian berkala mesin kendaraan ringan 0 .2 Membandingkan pemeriksaan hasil perawatan mesin kendaraan Prosedur dan teknik proteksi ajek mesin kendaraan ringan Teknik amatan perawatan Komponen mesin kendaraan ringan Prosedur pengecekan hasil perlindungan ajek mesin kendaraan ringan 16 Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan komplikasi mengenai keefektifan perlindungan berkala mesin kendaraan ringan Mengumpulan data tentang hasil konservasi ajek mesin ki alat ringan Menempa data tentang hasil perawatan berkala mesin kendaraan ringan Mengomunikasikan tentang hasil perlindungan ajek mesin wahana ringan Publikasi Tes Tertera Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Mendiagnosis kerusakan mekanisme pemimpin bumbung dan kelengkapannya Engine Sahih dan Efi VVT-i Merevisi mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya Engine Konvensional dan Efi VVT-i Menentukan cara pemeriksaan kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya 1 .2 Mendeteksi letak fasad mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya 1 .1 Merevisi kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya 1 .2 Mengontrol hasil perbaikan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya Prosedur dan teknik kajian kehancuran mekanisme bos silinder dan kelengkapannya Teknik perbaikan Onderdil mekanisme pejabat silinder dan kelengkapannya Prosedur pemeriksaan ulang hasil perombakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya 18 Mengkritik bikin mengidentifikasi dan merumuskan komplikasi tentang cara permeriksan kerusakan mekanisme kepala silinder dan kelengkapannya Mengumpulkan data akan halnya kerusakan mekanisme kepal torak dan kelengkapannya Mengolah data tentang perombakan keruskan mekanisme kepala silinder dan kelengkpannya Mengomunikasikan tentang hasil pembaruan mekanisme pembesar silinder dan kelengkapannya Publikasi Pengecekan Tertera Kecekatan Penilaian Unjuk Kerja Observasi . Mendiagnosis kehancuran mekanisme blok tabung dan kelengkapannya Engine Konvensional dan Efi VVT-i . Memperbaiki mekanisme blok bumbung dan kelengkapannya Engine Konvensional dan Efi VVT-i Menentukan cara sensor kerusakan mekanisme blok silinder dan kelengkapannya 2 .2 Mendeteksi letak kerusakan mekanisme blok silinder dan kelengkapannya Mengoreksi kerusakan mekanisme blok tabung dan kelengkapannya 2 .2 Mengontrol hasil restorasi mekanisme blok silinder dan kelengkapannya Prosedur dan teknik amatan kebinasaan mekanisme blok silinder dan kelengkapannya Teknik pembaruan Komponen mekanisme blok tabung dan kelengkapannya Prosedur verifikasi hasil restorasi mekanisme blok bumbung dan kelengkapannya 18 Mencerca untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan masalah tentang pendirian pemeriksaan kerusakan mekanisme blok silinder dan kelengkapannya Mengumpulan data tentang kehancuran mekanisme blok torak dan kelengkapannya Mengolah data adapun hasil perbaikan kebinasaan mekanisme blok bumbung dan kelengkapannya Mengomunikasikan akan halnya hasil perbaikan mekanisme blok torak dan kelengkapannya Pengetahuan Tes Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Mendiagnosis kerusakan sistem pelumasan Engine Normal dan Efi VVT-i Memperbaiki sistem pelumasan Engine Absah dan Efi VVT-i Menentukan cara pengawasan kerusakan sistem pelumasan 3 .2 Mendeteksi letak kerusakan komponen sistem pelumasan 3 .1 Membetulkan kerusakan sistem pelumasan 3 .2 Mengontrol hasil perbaikan sistem pelumasan Prosedur dan teknik amatan fasad sistem pelumasan Teknik reformasi Onderdil system pelumasan Prosedur verifikasi hasil reformasi system pelumasan 1 8 Mengamati untuk mengidentifikasi dan mengekspresikan ki aib tentang mandu pemeriksaan keruskan sistem pelumasan Mengumpulkan data akan halnya letak kerusakan onderdil sistem pelumasan Mengolah data mengenai hasil per baikan fasad system pelumasan Mengomunikasikan tentang perbaikan sistem pelumasan Manifesto Tes Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Mendiagnosis fasad sistem pendinginan Engine Konvensional dan Efi VVT-i 4 Merevisi sistem pendinginan Engine Lazim dan Efi VVT-i Menentukan pendirian pemeriksaan kerusakan sistem pendinginan 4 .2 Mendeteksi letak kehancuran onderdil sistem pendiginan 4 .1 Memperbaiki kerusakan sistem pendinginan 4 .2 Mengontrol hasil perbaikan sistem pendinginan Prosedur dan teknik analisis kerusakan sistem pendinginan Teknik perbaikan Komponen system pendinginan Prosedur tes hasil perbaikan system pendinginan 1 8 Mengkritik untuk mengidentifikasi dan merumuskan problem tentang prinsip pengawasan kehancuran system pendinginan Mengumpulan data tentang letak kerusakan suku cadang system pendinginan Mengolah data tentang hasil perombakan onderdil sistem pendinginan Mengomunikasikan tentang hasil pembaruan sistem pendinginan Pengetahuan Pembenaran Tertulis Kelincahan Penilaian Unjuk Kerja Observasi 3. 15 Mendiagnosis kerusakan sistem bulan-bulanan bakar bensin formal/karburator 4. 15 Mengedit sistem bahan bakar gasolin konvensional/karburator 3. 15 .1 Menentukan cara pemeriksaan kerusakan sistem incaran bakar bensin konvensional/ karburator 3. 15 .2 Mendeteksi letak kerusakan komponen sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator 4. 15 .1 Membetulkan kehancuran sistem bulan-bulanan bakar bensin konvensional/ karburator 4. 15 .2 Mengontrol hasil pembaruan sistem bahan bakar bensin konvensional/ karburator Prosedur dan teknik analisis fasad sistem bulan-bulanan bakar petrol halal/ karburator Teknik restorasi Onderdil system bahan bakar minyak bumi absah/karburator Prosedur validasi hasil perbaikan system mangsa bakar protokoler/ karburator 1 8 Mengupas untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang mandu pemeriksaan kerusakan sistem alamat bakar konvensional/karburator Mengumpulkan data tentang letak kerusakan suku cadang sistem bahan bakar jamak/ karburator Mendidik data mengenai per baikan kerusakan system bahan bakar bensin konvensional/ karburator Mengomunikasikan tentang hasil perbaikan system incaran bakar bensin konvensional/ karburator Pengetahuan Tes Tertulis Ketangkasan Penilaian Unjuk Kerja Observasi 3. 16 Mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar bensin semprot Electronic Fuel Injection/EFI 4. 16 Memperbaiki sistem bulan-bulanan bakar bensin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI 3. 16 .1 Menentukan cara pengawasan kerusakan bulan-bulanan bakar bensin semprot Electronic Fuel Injection/EFI sistem 3. 16 .2 Mendeteksi letak kerusakan komponen sistem bahan bakar bensin semprot Electronic Fuel Injection/EFI 4. 16 .1 Mengoreksi kerusakan sistem bahan bakar bensin injeksi Electronic Fuel Injection/EFI 4. 16 .2 Mengontrol hasil pembaruan sistem bahan bakar bensin suntikan Electronic Fuel Injection/EFI Prosedur dan teknik amatan kerusakan sistem bahan bakar petrol ki bentakan Electronic Fuel Injection/EFI Teknik perbaikan Komponen system bahan bakar bensin ki bentakan Electronic Fuel Injection/EFI Prosedur pengecekan hasil perbaikan system target bakar suntikan Electronic Fuel Injection/EFI 18 Mengamati untuk mengidentifikasi dan merumuskan problem tentang prinsip sensor fasad sistem bahan bakar minyak bumi ki bentakan Elektronic Fuel Injection/EFI system Mengumpulan data letak kerusakan sistem bahan bakar minyak bumi injeksi Elaktronic Fuel Injection/EFI Mengolah data tentang hasil perbaikan kebinasaan sistem bahan bakar injeksi Elektronic Fuel Injection/EFI sistem Mengomunikasikan adapun hasil perbaikan sistem bahan bakar bensin injeksi Elektronic Fuel Injection/EFI sistem Pengetahuan Tes Tersurat Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Mendiagnosis kebinasaan Engine Management System EMS 4. 17. Merevisi Engine Management System EMS 3. 17 .1 Menentukan cara pemeriksaan kerusakan Engine Management System EMS 3. 17 .2 Mendeteksi letak kehancuran Engine Management System EMS 4. 17 .1 Mengoreksi kehancuran Engine Management System EMS 4. 17 .2 Mengontrol hasil perbaikan Engine Management System EMS Prosedur dan teknik analisis kerusakan Engine Management System EMS Teknik perbaikan Komponen Engine Management System EMS Prosedur tes hasil perbaikan Engine Management System EMS 1 8 Memperhatikan untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang cara pemeriksaan kebinasaan Engine Management System EM S Mengumpulkan data akan halnya letak kerusakan Engine Management System EMS Mengolah data adapun reformasi kerusakan Engine Management System EMS Mengomunikasikan akan halnya hasil perbaikan Engine Management Sytem EMS Pengetahuan Tes Tertulis Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi 3. 1 8 Mendiagnosis kerusakan sistem bahan bakar diesel pompa suntikan In-Line 4. 1 8 Mengoreksi sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line 3. 1 Menentukan cara pengawasan kerusakan sistem bulan-bulanan bakar diesel pompa semprot In-Line 3. 1 Mendeteksi letak kerusakan komponen sistem bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line 4. 1 Merevisi fasad sistem korban bakar diesel pompa suntikan In-Line 4. 1 Mengontrol hasil restorasi sistem bahan bakar diesel pompa ki bentakan In-Line Prosedur dan teknik amatan kerusakan sistem bahan bakar diesel pompa ki bentakan In-Line Teknik perbaikan Komponen system objek bakar diesel pompa ki bentakan In-Line Prosedur pengecekan hasil perbaikan system target bakar diesel pompa injeksi In-Line 1 8 Mengamati cak bagi mengidentifikasi dan menyusun ki aib mengenai cara pemeeriksaan kerusakan system alamat bakar diesel pompa injeksi In-Line Mengumpulan data tentang cara letak kehancuran system bahan bakar diesel pompa injeksi In-Line Mengolah data tentang hasil perbaikan system alamat bakar diesel pompa suntikan In-Line Mengomunikasikan tentang hasil perbaikan system incaran bakar diesel pompa injeksi In-Line Proklamasi Tes Tertulis Ketangkasan Penilaian Unjuk Kerja Observasi 3. 1 9 Mendiagnosis kerusakan sistem bulan-bulanan bakar diesel pompa injeksi Rotary 4. 1 9 Mengoreksi sistem bahan bakar diesel pompa injeksi Rotary 3. 1 Menentukan mandu pemeriksaan kerusakan sistem alamat bakar diesel pompa injeksi Rotary 3. 1 Mendeteksi letak kehancuran komponen sistem alamat bakar diesel pompa injeksi Rotary Menyunting kerusakan sistem bahan bakar diesel pompa ki bentakan Rotary 4. 1 Mengontrol hasil perbaikan sistem alamat bakar diesel pompa injeksi Rotary Prosedur dan teknik kajian kerusakan sistem sasaran bakar diesel pompa rotary Teknik perombakan Komponen system mangsa bakar diesel pompa rotary Prosedur pembenaran hasil reformasi system incaran bakar diesel pompa rotary 1 8 Mengamati lakukan mengidentifikasi dan memformulasikan kebobrokan tentang kaidah sensor kerusakan system target bakar diesel pompa suntikan rotary Mengumpulkan data tentang letak keruskan komponen sistem pompa ki bentakan rotary Mendidik data tentang per baikan kerusakan system bahan bakar diesel pompa injeksi rotary Mengomunikasikan tentang hasil per baikan system bahan bakar diesel pompa ki bentakan rotary Pengetahuan Tes Tertulis Kecekatan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Mendiagnosis kehancuran sistem bahan bakar diesel Common Rail 4. 20 Merevisi sistem objek bakar diesel Common Rail 3. 20 .1 Menentukan cara sensor fasad sistem bahan bakar diesel Common Rail 3. 20 .2 Mendeteksi letak kerusakan komponen sistem bulan-bulanan bakar diesel Common Rail 4. 20 .1 Menyunting kerusakan sistem bahan bakar diesel Common Rail Mengontrol hasil perbaikan sistem bahan bakar diesel Common Rail engisian Prosedur dan teknik analisis kerusakan sistem bahan bakar diesel common rail Teknik perbaikan Suku cadang system target bakar diesel common rail Prosedur pengecekan hasil restorasi system bahan bakar diesel common rail 1 8 Mengamati lakukan mengidentifikasi dan merumuskan kebobrokan akan halnya mandu pemeriksaan fasad system bahan nakar diesel common rail Mengumpulan data mengenai letak kerusakan system bahan nakar diesel common rail Mengolah data tentang hasil reformasi system korban nakar diesel common rail Mengomunikasikan tentang hasil sendirisendiri baikan system mangsa nakar diesel common rail Informasi Tes Termaktub Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Observasi 3. 21 Mengevaluasi hasil perbaikan mesin kendaraan ringan 4. 21 Mengamalkan pemberitaan hasil reformasi mesin sarana ringan 3. 21 .1 Menjelaskan keistimewaan perbaikan mesin ki alat ringan 3. 21 .2 Merumuskan hasil perbaikan mesin kendaraan ringan 4. 21 .1 Memproses hasil pembaruan mesin kendaraan ringan 4. 21 .2 Mengklarifikasi pemeriksaan hasil perbaikan mesin kendaraan ringan Prosedur dan teknik amatan perbaikan mesin kendaraan ringan Teknik reformasi Onderdil mesin kendaraan ringan Prosedur validasi hasil perbaikan mesin kendaraan ringan 18 Mengamati kerjakan mengenali dan memformulasikan masalah tentang arti restorasi mesin kendaran ringan Mengumpulkan data mengenai hasil perbaikan mesin media ringan Mendidik data adapun hasil reformasi mesin ki alat ringan Mengomunikasikan tentang hasil perbaikan mesin media ringan Proklamasi Pembuktian Tertulis Kelincahan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Memahami Prestasi Kerja di Mileu DUDI 4 . 22 . Memahami Jenjang Pekerjaan di Lingkungan DUDI 3. 22 .1. Menjelaskan fungsi Prestasi Kerja di Mileu DUDI Menentukan mandu mengetahui Kinerja Kerja di Lingkungan DUDI 4 . Mengetahui Jenjang Karier di Lingkungan DUDI 4 . Mengontrol Tangga Jalan hidup di lingkungan DUDI Prosedur dan teknik analisis Prestasi Kerja di Lingkungan DUDI Teknik analisis Prosedur dan Prestasi Kerja di Mileu DUDI Teknik analisis Janjang Karier di Lingkungan DUDI 9 Membidas bagi mengidentifikasi dan merumuskan masalah tentang Prestasi Kerja di Lingkungan DUDI Mengumpulkan data akan halnya Manifestasi Kerja di Lingkungan DUDI Mengolah data tentang Jenjang Karier di Lingkungan DUDI Pemberitaan Testimoni Tercantum Keterampilan Penilaian Muncul Kerja Observasi 3 . Mencerna Basic Diagnostic Engine Menerapkan Basic Diagnostic Engine 3 .1. Menguraikan Basic Diagnostic Engine I Menentukan pendirian memaklumi Basic Diagnostic Engine I Melakukan pencarian Basic Diagnostic Engine I Mengontrol hasil Basic Diagnostic Engine I Prosedur dan Teknik Basic Diagnostic Engine I Teknik analisis Basic Diagnostic Engine I Prosedur pengecekan hasil Basic Diagnostic Engine I 9 Menyerang bagi mengidentifikasi dan memformulasikan masalah tentang Basic Diagnostic Engine I Mengumpulkan data tentang Basic Diagnostic Engine I Mengolah data akan halnya Basic Diagnostic Engine I Mengomunikasikan mengenai Basic Diagnostic Engine I Pengetahuan Tes Termaktub Kecekatan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Memahami Perawatan Berkala s/d KM Mengerjakan Perawatan Berkala s/d KM Menjelaskan fungsi Perawatan Berkala s/d CH KM Menentukan cara Pelestarian Berkala s/d CH KM 4. 24 .1. Mengerjakan Perawatan Berkala s/d CH KM 4. 24 .2. Mengontrol hasil Perlindungan Ajek s/d CH KM Prosedur dan teknik Pelestarian Periodik s/d CH KM Teknik Perawatan Berkala s/d CH KM Prosedur pembuktian hasil Perawatan Ajek s/d CH KM 8 Kecam untuk mengidentifikasi dan merumuskan penyakit akan halnya Perawatan Berkala s/d CH KM Mengumpulkan data adapun Perawatan Berkala s/d CH KM Mengolah data tentang Perlindungan Ajek s/d CH KM Mengomunikasikan adapun Perawatan Berkala s/d KM Butir-butir Tes Tertulis Kegesitan Penilaian Unjuk Kerja Observasi Mengarifi Perawatan Ajek s/d KM Melakukan Perawatan Berkala s/d KM Menguraikan kemustajaban Preservasi Berkala s/d KM 3. 25 . 2 . Menentukan cara Pemeliharaan Berkala s/d KM Melakukan Perawatan Berkala s/d KM Mengontrol hasil Perawatan Berkala s/d KM Prosedur dan teknik Perawatan Periodik s/d KM Teknik Perawatan Berkala s/d KM Prosedur pengecekan hasil Konservasi Berkala s/d KM 8 Mengamati bikin mengenali dan merumuskan masalah adapun Perlindungan Berkala s/d. 400000 KM Mengumpulkan data tentang Penjagaan Periodik s/d KM Ki melatih data tentang Perawatan Berkala s/d KM Mengomunikasikan tentang Pemeliharaan Berkala s/d KM Kabar Pembenaran Tertulis Kesigapan Penilaian Unjuk Kerja Observasi
80% found this document useful 5 votes3K views10 pagesOriginal TitleMenerapkan cara Perawatan Engine Management SystemEMS © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?80% found this document useful 5 votes3K views10 pagesMenerapkan Cara Perawatan Engine Management System EMS SudarsonoOriginal TitleMenerapkan cara Perawatan Engine Management SystemEMS to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
cara perawatan engine management system